Morphing
Ø
Pengertian
Morphing
Morphing adalah perubahan bentuk obyek gambar secara bertahap. Morphing merupakan salah satu teknik yang banyak digunakan dalam dunia entertainment karena efek dari morphing ini sangat menarih untuk diamati. Morphing memerlukan dua gambar, yaitu gambar awal dan gambar akhir. Morphing digunakan untuk membuat gambar yang merupakan gambar perubahan setiap satuan waktu dari gambar asal ke gambar hasil. Morphing secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan interpolasi linier.
Morphing adalah perubahan bentuk obyek gambar secara bertahap. Morphing merupakan salah satu teknik yang banyak digunakan dalam dunia entertainment karena efek dari morphing ini sangat menarih untuk diamati. Morphing memerlukan dua gambar, yaitu gambar awal dan gambar akhir. Morphing digunakan untuk membuat gambar yang merupakan gambar perubahan setiap satuan waktu dari gambar asal ke gambar hasil. Morphing secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan interpolasi linier.
Morphing
ini sebenarnya bentuk morphing yang mudah, karena morphing yang dilakukan
adalah perubahan warna pada setiap titik dan tidak melakukan transformasi
posisi. Morphing ini dinamakan dengan efek Tweening dan hanya bisa digunakan
untuk 2D.
Interpolasi Linier
Interpolasi Linier
Interpolasi linier
adalah salah satu teknik untuk mendapatkan nilai antara dari dua nilai dengan
memperhatikan perbandingan skala atau posisinya. Interpolasi ini menggunakan
pendekatan garis lurus.
Morphing 2D
Morphing 2D adalah
implementasi dari interpolasi yang dikenakan pada titik-titik 2D.Morphing yang
dilakukan pada dua obyek gambar 2D adalah interpolasi dari setiap titik yang
bersesuaian (berdasarkan urutan).Morphing 2D menggunakan transformasi posisi pada
sistem koordinat 2D Jumlah titik sama.
Ø Teknik Morphing
Teknik Morphing adalah efek dimana suatu objek berubah secara perlahan
menjadi objek lain. Ada
dua tahap proses yang dijalani yaitu Warping dan Cross
Dissolve. Langkah awal dari proses
morphing adalah Warping yang
berfungsi untuk membentangkan dan menyusutkan sebuah objek
gambar yang disebut
gambar abstrak. Cross dissolve adalah langkah akhir setelah proses warping
yang
berfungsi untuk memadukan warna gambar asal dengan warna gambar yang dituju.
Suatu animasi yang dibuat dengan menggunakan teknik fitur
morphing menerima masukan dua buah
gambar. Gambar pertama disebut sebagai
gambar awal, gambar kedua disebut sebagai gambar akhir.
Proses warping pada
teknik fitur morphing menggunakan garis fitur sebagai alat bantu proses
pembuatan. Garis fitur berfungsi untuk menunjukkan sebuah fitur (bagian-bagian
gambar yang
membentuk obyek) yang sama antara daerah di gambar awal dengan
daerah di gambar akhir. Garis
fitur membuat komputer mengetahui hubungan antara
dua objek yang sama pada gambar awal dan
gambar akhir. Sebuah garis fitur di
gambar awal memiliki pasangannya di gambar tujuan. Koordinat
titik ujung awal
garis fitur pada gambar awal berpasangan dengan koordinat titik ujung awal garis fitur
pada gambar
akhir.
1.Cross Dissolve
Teknik animasi ini merupakan teknik dalam morphing animation
yang paling sederhana, dimana pembuatannya mengandalkan transparansi yang disettingmaksimum 100% pada gambar asal dan 0% untuk gambar tujuan. Pada prosesnya nanti, transparansi pada gambar asal akan dikurangi sedikit demi sedikit. Jika persentase transparansi gambar asal dan gambar tujuan dijumlahkan akan dihasilkan 100%. Hasil morphing animation dengan teknik ini kurang memuaskan walaupun waktu pembuatannya tidak dibutuhkan waktu yang lama
2.Feature Based Image Morphing
Teknik animasi morphing ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan teknik morphing cross dissolve. Teknik ini menggunakan titik-titik yang membentuk garis, dimana gambar asal dan gambar tujuan memiliki garis-garis yang disebut dengan garis feature. Garis feature ini lah yang akan menjadi pembatas objek dari suatu image yang akan di morph. Teknik ini membutuhkan dua tahap dalam pembuatan morphing animation, yaitu tahap Deformation dan cross dissolve. Pada tahap deformation, image source dan image destination dirubah dengan memperhatikan garis feature yang ada pada masing-masing image. Semakin panjang garis feature, maka semakin bagus hasil deformation. Begitu pula dengan jarak titik dan garis feature, semakin dekat jarak keduanya maka hasil deformation akan semakin bagus. Pada tahap ini posisi, warna dan bentuk objek diubah sesuai dengan objek yang terdapat pada image destination sesuai garis feature yang terdapat dalam image destination. Setelah tahap deformation ini selesai, dilanjutkan dengan tahap croos dissolver
3.Mesh Morphing (Triangulation Based Morphing)
Komentar
Posting Komentar